Hakikat Tawakal
Hatim Al-Asham rahimahullah ditanya:
عَلَى مَا بَنَيتَ أَمرَكَ فِي التَّوَكُّلِ؟
"Di atas apa Anda bangun urusan Anda dalam hal tawakal?"
Beliau rahimahullah menjawab:
عَلَى خِصَالٍ أَرْبَعَةٍ: عَلِمتُ أَنَّ رِزْقِي لاَ يَأْكُلُهُ غَيْرِي، فَاطمَأَنَّتْ بِهِ نَفْسِي، وَعَلِمتُ أَن عَمَلِي لاَ يَعْمَلُهُ غَيْرِي، فَأَنَا مَشْغُوْلٌ بِهِ، وَعَلِمتُ أَنَّ المَوْتَ يَأْتِي بَغْتَةًَ، فَأَنَا أُبَادِرُهُ، وَعَلِمتُ أَنِّي لاَ أَخْلُو مِنْ عَيْنِ اللهِ، فَأَنَا مُسْتَحٍِي مِنْهُ.
"Di atas empat pekerti:
1. Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan dimakan orang lain, maka diriku pun tenang.
2. Aku tahu bahwa amalku tidak akan dikerjakan orang lain, maka aku pun sibuk mengerjakannya.
3. Aku tahu bahwa kematian akan datang tiba-tiba, maka aku pun bergegas menyambutnya.
4. Aku tahu bahwa aku tidak akan bisa lepas dari pandangan Allah, maka aku pun malu kepada-Nya."
(Siyar A'lamin Nubala' jilid 11 hal 485)
www.pelajarmuslim.org