PELAJARAN BERHARGA DARI DIALOG ANTARA SYAQIQ AL-BALKHI DENGAN HATIM AL-ASHAM
✨Diriwayatkan dari Syaqiq Al-Balkhi rahimahullah bahwasanya beliau pernah bertanya kepada muridnya yaitu Hatim Al-Asham, "Engkau telah bersamaku beberapa waktu lamanya. Apa yang sudah engkau pelajari?"
Hatim menjawab, "Delapan hal:
1️⃣ Aku perhatikan manusia, ternyata setiap orang punya sesuatu yang dicintai. Namun, apabila sudah sampai ke kuburan, keduanya berpisah.
Sehingga, aku jadikan sesuatu yang aku cintai adalah amal-amal kebaikanku agar selalu bersamaku hingga di alam kubur.
2️⃣ Aku merenungi firman Allah ta'ala,
{ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ }
'Dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.' (An-Nazi'at: 40)
Sehingga, aku berusaha keras agar jiwaku melawan hawa nafsunya, sehingga ia berada di atas ketaatan kepada Allah ta'ala.
3️⃣ Aku melihat setiap orang yang memiliki sesuatu yang berharga, ia akan menjaganya. Lalu aku merenungi firman Allah ta'ala,
{ مَا عِندَكُمْ يَنفَدُ ۖ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ بَاقٍ ۗ }
'Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang di sisi Allah adalah kekal.' (An-Nahl: 96)
Sehingga, setiap kali aku mempunyai sesuatu yang berharga, aku memberikannya kepada Allah agar tetap terjaga di sisi-Nya.
4️⃣ Aku melihat orang-orang memandang dalam urusan harta, nasab, dan kedudukan. Padahal itu bukan apa-apa.
Lalu aku merenungi firman Allah ta'ala,
{ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ }
'Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.' (Al-Hujurat: 13)
Sehingga, aku berusaha bertaqwa agar menjadi orang yang mulia di sisi-Nya.
5️⃣ Aku melihat orang-orang saling hasad. Lalu aku merenungi firman Allah ta'ala,
{ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۚ }
'Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia.' (Az-Zukhruf: 32)
Sehingga, aku tinggalkan sifat hasad.
6️⃣ Aku melihat orang-orang saling bermusuhan. Lalu aku merenungi firman Allah ta'ala,
{ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ }
'Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu).' (Fathir: 6)
Sehingga, aku tidak memusuhi mereka dan aku jadikan setan satu-satunya musuhku.
7️⃣ Aku melihat orang-orang merendahkan diri dalam mencari rizki. Lalu aku merenungi firman Allah ta'ala,
{ وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا }
'Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah yang memberi rizkinya.' (Hud: 6)
Sehingga, aku menyibukkan diri dengan kewajibanku kepada Allah dan aku tinggalkan apa-apa yang tidak menjadi bagianku.
8️⃣ Aku melihat orang-orang menyandarkan diri kepada perdagangan, pekerjaan, dan kesehatan badan. Lantas, aku hanya bertawakkal kepada Allah.
📘 (Mukhtashar Minhajil Qashidin hal 24-25)
Artikel: www.pelajarmuslim.org