16 Agustus 2021

Keutamaan Puasa Tasu'a dan 'Asyura


Keutamaan Puasa Tasu’a dan ‘Asyura

Puasa tasu’a dilaksanakan pada tanggal 9 muharram. Sedangkan puasa ‘asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.

Dalam hal ini ada sunnah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh shahabat yang mulia Abu Qatadah Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu beliau menceritakan bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang puasa ‘asyura. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

(( يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ ))

“(Puasa ‘asyura) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.”

(HR. Muslim no. 1162)

Di hadits yang lain yang diriwayatkan oleh shahabat yang mulia Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma beliau menuturkan:

“Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam puasa ‘asyura dan beliau juga memerintahkan untuk puasa pada hari tersebut, para shahabat radhiyallahu ‘anhum berkata:

"يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ اليَهُوْدُ وَالنَّصَارَى"

‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ‘asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang yahudi dan nasrani.’

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

(( فَإِذَا كَانَ العَامُ المُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا اليَوْمَ التَّاسِعَ ))

‘Seandainya tiba tahun depan, in syaAllah kita akan puasa pada tanggal 9.’

Kemudian Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma melanjutkan: “Namun belum sampai tahun depan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sudah wafat.”

(HR. Muslim no. 1134)

Dari hadits di atas dapat kita fahami bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin menyelisihi orang-orang yahudi dengan puasa pada tanggal 9-nya juga.

Allahu ta’ala a’lam

www.pelajarmuslim.org

Komentar
0 Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar