27 Juli 2019

Apakah Hasad Itu Ada? Dan Apa Maknanya?

Apakah Hasad Itu Ada? Dan Apa Maknanya?

Pertanyaan:

Hasad di dalam agama islam apakah ada ataukah tidak ada?

Jawaban:

Alhamdulillah
"Hasad adalah berangan-angan hilangnya nikmat yang Allah berikan kepada orang yang dihasadi. Sungguh, Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam untuk memohon perlindungan dari jeleknya orang yang hasad apabila berbuat hasad.

Allah ta'ala berfirman,

(قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ * وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ * وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ)

"[1] Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, [2] dari kejahatan makhluk-Nya, [3] dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, [4] dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, [5] dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki'." (Surah Al-Falaq 1-5)

Dan makna "إذا حسد" adalah apabila menampakkan apa yang ada di dalam hatinya dari sifat hasad dan melakukan perbuatan yang mendukungnya serta menujukan hasad tersebut agar terjadi kejelekan pada orang yang dihasadi.

Hasad itu bertingkat-tingkat:

Pertama: Senangnya seseorang dengan hilangnya nikmat Allah dari saudaranya muslim walaupun nikmat tersebut tidak berpindah ke dirinya, tetapi dia benci atas pemberian nikmat dari Allah kepada orang lain dan merasa tersiksa.

Kedua: Senangnya seseorang dengan hilangnya nikmat Allah dari orang lain karena menginginkan nikmat tersebut dan mengharap nikmat tersebut berpindah ke dirinya.

Ketiga: Berangan-angan untuk dirinya mendapatkan seperti nikmat tersebut tanpa menginginkan hilangnya nikmat tersebut dari orang lain. Tingkat yang ketiga ini adalah boleh dan bukan termasuk hasad pada sesuatu, namun ini adalah ghibthah.

Orang yang hasad dia merugikan dirinya sendiri dari tiga sisi:

1. Mendapatkan dosa, karena hasad hukumnya haram.
2. Adab yang jelek kepada Allah ta'ala. Karena hakikat hasad adalah benci atas nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya dan menentang Allah atas perbuatan-Nya.
3. Hatinya akan tersiksa dari banyaknya kesedihan dan kegundahannya.

wa billahit taufiq wa shallallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa aalihi wa shahbihi wa sallam." selesai

Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhutsil 'Ilmiyyah wal Ifta'
Syaikh Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Alu Syaikh
Syaikh 'Abdullah bin Ghadayan
Syaikh Shalih Al-Fauzan
Syaikh Bakr Abu Zaid

(Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhutsil 'Ilmiyyah wal Ifta' 26/29)

diterjemahkan dari: https://islamqa.info/ar/answers/105471/

Alih Bahasa: Abahe Yazid

Artikel: www.pelajarmuslim.org
Komentar
0 Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar