30 Juli 2017

Bagaimana Caranya Mengembalikan Palestina ke Pangkuan Kaum Muslimin?


Penjelasan yang penting dari orang yang 'alim Syaikh Muhammad bin Sholih bin 'Utsaimin rahimahullah.


Beliau rahimahullah berkata:

"Tidak mungkin mengambil kembali Palestina kecuali dengan nama ISLAM di atas jalan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabat beliau. Sebagaimana firman Allah ta'ala,

{ إن الأرض لله يورثها من يشاء من عباده والعاقبة للمتقين }

'Sesungguhnya bumi ini milik Allah, Dia akan mewariskannya kepada hamba-hambaNya yang Dia kehendaki. Dan kesudahan yang baik itu bagi orang yang bertaqwa.'

Dan bagaimanapun usaha bangsa arab, sekalipun mereka memenuhi dunia ini dengan perkataan dan hujjah-hujjah, sesungguhnya mereka tidak akan pernah berhasil selamanya sampai mereka menyeru mengeluarkan yahudi dari Palestina dengan nama AGAMA ISLAM, setelah mereka menerapkan Agama Islam pada diri mereka masing-masing. Seandainya mereka melakukan itu maka akan terwujud apa yang dikhabarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Tidak akan terjadi kiamat sampai kaum muslimin berperang melawan kaum yahudi, maka kaum muslimin membunuh kaum yahudi sampai mereka bersembunyi di balik batu dan pohon. Maka berkatalah batu atau pohon: wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi bersembunyi dibelakangku, maka kesinilah dan bunuhlah dia.' (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Maka pepohonan dan bebatuan menunjukkan kaum muslimin kepada posisi kaum yahudi dengan mengatakan "wahai hamba Allah", dengan nama penghambaan kepada Allah, dan juga dengan mengatakan "wahai muslim", dengan nama Islam. Dan Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kaum Muslimin akan memerangi kaum yahudi" dan beliau tidak berkata "Bangsa arab".

Maka dengan ini aku katakan: Sesungguhnya kita tidak akan pernah bisa menghukum kaum yahudi dengan nama 'ke-araban' (atau kesukuan, atau kebangsaan -pent) selamanya, kita tidak akan pernah bisa menghukum kaum yahudi kecuali dengan nama Islam. Barangsiapa yang mau silahkan membaca firman Allah ta'ala,

{ ولقد كتبنا في الزبور من بعد الذكر أن الأرض يرثها عبادي الصالحون }

"Dan sungguh Kami telah tetapkan dalam kitab Zabur setelah (kami tulis) dalam Lauhul mahfuzh, bahwasanya bumi ini akan diwariskan kepada hamba-hamba-Ku yang shalih."

Maka Allah mewariskannya kepada hamba-hamba-Nya yang shalih. Dan apa-apa yang dikaitkan dengan suatu sifat, sesungguhnya ia akan terwujud dengan adanya sifat tersebut, dan tidak akan terwujud dengan tidak adanya sifat tersebut. Apabila kita termasuk hamba-hamba Allah yang shalih, Allah akan mewariskan Palestina kepada kita dengan sangat mudah tanpa kesulitan dan susah payah, serta pembahasan yang panjang yang tidak ada ujungnya. Kita dapat meraihnya dengan pertolongan Allah 'azza wa jalla dan dengan ketetapanNya akan hal itu bagi kita. Dan betapa mudahnya hal itu bagi Allah.

Kita ketahui bersama bahwa kaum muslimin tidak pernah menguasai Palestina di masa Islam yang jaya kecuali dengan keislaman mereka. Dan juga tidak pernah menguasai kota-kota, yang menjadi ibukota Persia, ibukota Romawi, dan ibukota Qibti kecuali dengan nama ISLAM. Maka dari itu, duhai seandainya para pemuda kita meresapi pemahaman yang benar ini bahwa tidak akan mungkin mendapatkan pertolongan yang mutlaq kecuali dengan islam yang haqiqi, buka dengan islam KTP.

Aku katakan dan sesungguhnya Ilmu itu di sisi Allah, tidak akan mungkin bisa mengemabalikan Negeri Syam -dan saya khususkan yaitu Palestina- kecuali dengan apa yang dipakai pendahulu ummat ini, dengan kepemimpinan seperti kepemimpinan 'Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu, dengan pasukan seperti pasukannya 'Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu, mereka tidak berperang kecuali hanya untuk menegakkan Kalimat Allah yang tinggi, seandainya hal ini sudah terlaksana pada kaum muslimin, maka kaum muslimin akan bisa memerangi kaum yahudi sampai mereka bersembunyi di balik pepohonan dan pepohonan memanggil:

'Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi bersembunyi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.' Adapun selama manusia masih memandang bahwa permusuhan antara kita dengan kaum yahudi adalah karena fanatik kaum, maka kita tidak akan berhasil selamanya, karena Allah tidak akan menolong kecuali kepada hamba-hambaNya yang menolong agamaNya. Sebagaimana firman Allah ta'ala: 'Dan sungguh Allah akan menolong orang-orang yang menolong (agama) Nya, sesungguhnya Allah itu Maha Kuat lagi Maha perkasa. Yaitu orang-orang yang jika Kami kokohkan mereka di muka bumi mereka akan mendirikan shalat, menunaikan zakat, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan kepada Allahlah kembalinya segala urusan.'

Maka apabila kita mencermati generasi pendahulu ummat ini, kita mendapati bahwa mereka mendapat pertolongan karena asas tauhid, Ikhlas kepada Allah, mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, menjauhi dari perkara yang buruk, dari akhlak yang buruk, dari perbuatan keji dan mungkar, dari taqlid kepada musuh-musuh.

Dan masalahnya, sesungguhnya ada diantara manusia sekarang ini melihat bahwa taqlid atau mengikuti gaya orang-orang kafir adalah sebuah kemuliaan dan kehormatan. Dan mereka melihat bahwa kembali kepada jalan Rasul 'alaihish sholatu wassalam dan jalan para shahabat beliau adalah sebuah kemunduran dan keterbelakangan. Maka cocoklah dengan ucapan orang-orang dahulu,

{ وإذا رأوهم قالوا إن هؤلاء لضالون }

'Dan jika mereka melihat orang-orang yang beriman, mereka berkata: Sesungguhnya mereka ini adalah orang-orang sesat.'

Maka wajib bagi kita -wahai saudara-saudaraku- untuk kembali (kepada jalan Rasulullah dan para shahabatnya -pent), untuk membaca dan mencermati apa yang telah lalu dari pendahulu ummat ini. Supaya kita bisa mengambil apa-apa yang dahulu mereka di atasnya dari berpegang teguh (dengan islam -pent), dan penghambaan diri kepada Allah, maka ketika itu pertolongan akan dicatat untuk kita.

Dan sesungguhnya aku katakan dan aku ulang-ulang: wajib bagi kita untuk berhati-hati dari jeleknya diri-diri kita, dan berhati-hati dari jeleknya orang-orang kafir dan orang-orang munafiq dan para pengikut mereka. Kita memohon kepada Allah ta'ala semoga Allah ta'ala mencatat bagi kita pertolongan untuk agama-Nya. Dan semoga menolong kita dengannya dan menolong agama-Nya melalui tangan kita. Dan semoga menjadikan kita termasuk dari wali-wali-Nya dan golongan-Nya, sesungguhnya Allah Maha Pemurah lagi Maha Pemberi. Dan semoga shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, dan keluarga beliau, serta para shahabat beliau semuanya."

Sumber: Fatawa wa Rasa-il Ibn Utsaimin juz 8 hal 117.

artikel: www.pelajarmuslim.org
Komentar
0 Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar